KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
DALAM
MASALAH POKOK ILMU EKONOMI
OLEH
KENNY MARKIN
UNIVERSITAS GUNADARMA
PROGRAM DIPLOMA BISNIS KEWIRAUSAHAAN
MANAJEMEN KEUANGAN
TAHUN 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Adapun makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah “EKONOMIKA”
Didalam makalah ini, penulis
menjabarkan beberapa pengertian dari “KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI” serta
membahas beberapa contoh kasusnya. Hal tersebut dibahas dengan terkaitnya
“KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI” dalam pembelajaran “EKONOMIKA 1” tepatnya
pada BAB I yang membahas tentang “MASALAH POKOK ILMU EKONOMI”.
Tak lupa penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Dr. Herry Sussanto selaku dosen mata kuliah
“EKONOMIKA” yang telah memberikan bimbingan dan pelajaran tersebut.
Penulis berharap makalah ini dapat
berguna dan menjadi bahan referensi untuk kepentingan yang berkaitan.
Penulis menyadari banyaknya kekurangan
pada pembahasan yang ada dimakalah ini. Oleh sebab itu, penulis mohon saran dan
kritik demi kesempurnaan makalah ini.
er 201n
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………..………. 3
BAB
I. Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………..…. 4
BAB
II. Pengertian dan Contoh Kasus
Pengertian………………………………………………………………………………………………………..… 5
Contoh
Kasus……….………………………………………………………………………………………..……
6
BAB III.
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..………. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………….……….….…….. 9
PENDAHULUAN
Masalah ekonomi adalah kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Hal tersebut adalah salah
satu penyebab terjadinya kelangkaan.
Dengan adanya kelangkaan
sumber daya, manusia selalu dituntut untuk memutuskan sesuatu yang lebih
penting untuk dipilih. Akibat dari pilihan-pilihan tersebut yaitu harus ada
sesuatu yang dikorbankan atau biasa dikenal dengan sebutan opportunity cost.
Terkait
dengan opportunity cost, dalam ekonomi dikenal kurva batas kemungkinan
produksi. Kurva tersebut membahas tentang kemungkinan produksi dari dua jenis
barang/jasa atau lebih bila sumber daya digunakan secara maksimal.
Oleh
karena itu, makalah ini dibuat guna membahas sedikit tentang kurva batas kemungkinan
produksi beserta beberapa contoh kasus yang sering terjadi dimasyarakat.
PENGERTIAN
Kurva
kemungkinan batas produksi (Inggris: production-possibilty frontier (PPF), production–possibility curve, production-possibility boundary atau product transformation curve) adalah
grafik yang menunjukkan kemungkinan produksi dua komoditas yang dihasilkan
dengan menggunakan faktor
produksi yang sama dan tetap. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kurva_kemungkinan_produksi)
Menurut
Case dan Fair (1996 : 142), kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang
menunjukkan semua kombinasi yang mungkin dapat diproduksi dengan teknologi yang
sekarang ini dan semua sumber daya yang tersedia telah dimanfaatkan secara
penuh dan efisien.
Jadi,
kurva batas kemungkinan produksi adalah kurva yang menunjukkan semua
kemungkinan produksi dua barang/jasa atau lebih dengan batasan-batasan maksimum
dari tingkat produksi yang dapat dicapai oleh produsen dengan menggunakan seluruh faktor
produksinya.
CONTOH KASUS
1.
Suatu pabrik sepatu sandal telah
memproduksi sebanyak 10 pasang sepatu dan 90
pasang sendal pada bulan
januari. Pada bulan-bulan selanjutnya, pabrik tersebut mendapatkan permintaan
barang dari konsumennya dengan jumlah sepatu dan sandal yang bervariasi namun
jumlah factor produksi dipabrik tersebut tetap.
Bulan
|
Sepatu
|
Sandal
|
Januari
|
10
|
90
|
Februari
|
20
|
80
|
Maret
|
40
|
60
|
April
|
60
|
40
|
Mei
|
90
|
10
|
Juni
|
100
|
0
|
Berdasarkan table
diatas, dapat diketahui bahwa setiap adanya peningkatan jumlah produksi pada
sepatu mengakibatkan adanya penurunan jumlah produksi pada sandal, begitupun
sebaliknya.
Kasus diatas dapat
digambarkan dengan sebuah kurva yang biasa disebut dengan kurva batas
kemungkinan produksi seperti dibawah ini.
Kurva batas kemungkinan produksi diatas berbentuk cembung
keluar apabila dilihat dari titik 0 (nol) dikarenakan hukum biaya yang semakin
meningkat.
Pada dasarnya, kurva kemungkinan produksi selalu berbentuk
cembung keluar pabila dilihat dari titik 0 (nol). Hal tersebut dikarenakan
adanya hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau hukum biaya yang semakin
meningkat.
2.
contoh lainnya adalah sebagai
berikut.
Komposisi factor-faktor
Produksi
|
Barang industry
(unit)
|
Barang pertanian
(unit)
|
A
|
0
|
15
|
B
|
1
|
14
|
C
|
2
|
12
|
D
|
3
|
9
|
E
|
4
|
5
|
F
|
5
|
0
|
Suatu produsen memproduksi barang industry dan barang
pertanian sesuai permintaan konsumen dengan jumlah yang variatif tiap bulannya.
Dari table diatas dapat digambarkan kurva batas kemungkinan produksi seperti
berikut.
Baca juga : Pencemaran Suara
KESIMPULAN
Kelangkaan
adalah salah satu masalah ekonomi yang sangat mendasar. Hal tersebut disebabkan
oleh tidak terbatasnya kebutuhan manusia sedangkan alat pemenuh kebutuhannya
yang terbatas.
Dengan
adanya kelangkaan, manusia dituntut untuk lebih selektif dalam memilih
kebutuhan mana yang terpenting. Setiap terpilihnya suatu kebutuhan, maka akan
ada kebutuhan lain yang harus dikorbankan. Dan kebutuhan yang harus dikorbankan
tersebutlah yang dinamakan biaya peluang.
Ketika
konsumen telah menentukan satu pilihan terpenting diantara dua pilihan yang
ada, maka pihak produsen pun akan memproduksi barang/jasa sesuai dengan
permintaan konsumen tersebut dengan cara meningkatkan jumlah produksi
barang/jasa yang terpilih serta mengurangi jumlah produksi barang/jasa yang
harus dikorbankan (bila dengan faktor produksi yang tetap). Kasus tersebut
dinamakan batas kemungkinan produksi.
Keadaan
batas kemungkinan produksi dapat digambarkan dengan sebuah kurva yang biasa
disebut kurva batas kemungkinan produksi. Kurva ini menunjukkan batasan
maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai dengan menggunakan seluruh
faktor produksi yang dimiliki (bersifat tetap).
DAFTAR PUSTAKA
·
Buku
Alam. 2007. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta: Esis.
Sukirno, Sadono. 1995. Pengantar Teori Mikroekonomi Edisi 2.
Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Siti nur Mulyani, Agus Mahfudz, dan Leni Permana.
2009. Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas
dan Madrasa Aliyah Kelas X. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional .
·
Internet
terimakasih kak, artikelnya sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas materi PPF ^_^ ditunggu postingan berikutnya, moga aja materinya sama lagi dengan tuguasku hehehe
BalasHapusblog kamu bagus, perpaduan warna pink dan putih itu pilihan warna yg cerdas, tapi kalo boleh kasih saran, ilangin aja animasi daun gugur dan animasi2 hewan lainnya, musik jg ilangin aja, cuma saran..
BalasHapushehehe
-Programmer Palembang-
kaget waktu dengar intro musiknya,akukira film horor
BalasHapusKak kalo misal kita nggak tahu angkanya.. jadi di soal itu nggak ada angkanya tp disuruh buat grafik PPF
BalasHapusBlognya super lucu gemesss makasih ya udah bantu tugas aku banget ;)
BalasHapus