Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Catatan Keuangan, Jantung Dompet Anda

Meningkatnya biaya hidup serta penghasilan yang seakan tak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan, membuat selisih antara pendapatan dan pengeluaran semakin menipis atau bahkan menghasilkan keadaan minus.

Belum lagi keinginan untuk membeli sesuatu yang diimpikan membuat kita tak tahan untuk membelanjakan semua uang yang kita punya.  


Pada kasus ini sering kali membuat kita menjadi bimbang, dan tak tak bisa dipungkiri kita justru mengalokasikan dana yang kita punya untuk kebutuhan yang sesungguhnya masih bisa ditunda atau tidak terlalu penting dan mengabaikan kebutuhan pokok.

Bila hal tersebut terus dilakukan tidak menutup kemungkinan suatu saat kita harus memenuhi kebutuhan pokok tersebut namun dana yang diperlukan justru kurang atau tidak ada dan keadaan tersebut seakan memaksa kita untuk berhutang.


Namun apakah dengan berhutang dapat menyelesaikan masalah? Jawabannya, tidak. Walau ada beberapa kasus yang mengungkapkan keuntungan dalam berhutang namun pada dasarnya teori berhutang tidak dapat digunakan dalam beberapa kasus keuangan.

Masalah lain yang akan timbul bila kita berhutang adalah pembayarannya. Jangankan membayar hutang, memenuhi kebutuhan yang saat ini dibutukan saja tidak cukup.




Lalu bagaimana caranya agar keuangan menjadi lebih terkontrol? Sesungguhnya banyak cara yang dapat dilakukan agar keuangan kita lebih terkontrol, seperti memprioritaskan kebutuhan, pintar memilih produk, dan yang terpenting adalah membuat anggaran atau mencatat keuangan.

Apa pengertian dari catatan keuangan?

Catatan keuangan atau laporan keuangan adalah  catatan informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada suatu periode. Dalam bahasa arab, pencatatan keuangan atau muhasabah adalah catatan tentang penghitungan modal pokok serta keuntungan dan kerugian.

Bagaimana tingkat kepentingan dan tujuan mencatat keuangan?

Dalam al-Quran sudah dijelaskan tentang keharusan mencatat, hal tersebut tertulis pada surat Al-Baqarah ayat 282: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermua’malah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun dari hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnyaatau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur…”
Pada dasarnya catatan keuangan sangat penting bagi kita yang telah sering kali berhadapan dengan kegiatan keuangan, seperti mencari uang, mendapatkan uang hingga menggunakannya. Pencatatan keuangan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, ibu rumah tanggga dan pengusaha/wiraswasta meskipun perusahaannya masih berskala kecil.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.


Bagaimana tata cara dalam membuat catatan keuangan?

Pembuatan catatan keuangan biasanya berbeda tiap kalangan bahkan individunya tergantung pada kebutuhan masing-masing. Pada kalangan mahasiswa yang tinggal diluar kota misalnya.

Mahasiswa yang tinggal diluar kota kerap kali hanya mengandalkan kiriman uang dari orang tua untuk memenuhi berbagai kebutuhannya seperti biaya kuliah, transportasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya.

Untuk mahasiswa pencatatan keuangan dapat dilakukan dengan mengkategorikan kiriman orang tuanya dan penghasilan-penghasilan lainnya sebagai pendapatan, biaya kuliah, transportasi dan konsumsi sebagai pengeluaran. Dan mengkategorikan biaya tempat tinggal sebagai beban sewa.

Atau dapat pula melakukan perhitungan jangka panjang dengan cara mengkategorikan  biaya kuliah, transportasi, dan konsumsi tersebut sebagai hutang dengan keterangan biaya yang harus dikeluarkan dikali dengan jumlah hari/bulan masa kuliah.

Untuk seseorang yang berprofesi sebagai pekerja dan tidak kuliah yang belum menikah juga bisa membuat catatan keuangan dengan mengkategorikannya seperti diatas namun tanpa akun biaya kuliah.


Berbeda dengan seseorang yang sudah menikah. Seseorang yang sudah menikah dapat mengategorikan pendapatannya dan pendapatan pasangannya sebagai pendapatan tetap, pendapatan sampingan sebagai pendapatan lainnya.

Kebutuhan seorang yang sudah menikah pun berbeda dengan kebutuhan orang yang belum menikah. Seorang yang sudah menikah dapat mengkategorikan transportasi, konsumsi, sebagai pengeluaran.

Biaya tempat tinggal sebagai beban sewa. Dan biaya listrik, biaya sekolah anak, sebagai beban-beban(beban listrik, beban sekolah anak, dll).
Untuk lebih rinci kita dapat membuat catatan keuangan pada kertas atau Microsoft excel dengan beberapa sheet yang diberi judul:
  • -       Laba Rugi
  •       Pada sheet ini kita bisa membuat dua kategori, yaitu pendapatan dan pengeluaran. Pada kategori pendapatan kita bisa memasukkan akun-akun pendapatan kita seperti gaji pokok, kiriman orang tua, penghasilan sampingan. Pada kategori pengeluaran kita bisa akun biaya kuliah, biaya sekolah, biaya konsumsi, biaya transportasi  dan biaya-biaya lainnya. Dengan sheet ini, kita bisa membandingkan antara pendapatan dan pengeluaran tiap bulannya.
  • -       Neraca saldo
  •       Pada sheet ini kita juga bisa membuat dua kategori, yaitu asset dan liability(kewajiban). Pada kategori asset kita bisa memasukkan kepemilikan kita seperti modal, investasi, simpanan uang dalam bentuk lain dan piutang. Pada kategori liability kita bisa memasukkan akun-akun seperti hutang, sewa tempat dll.
  • Dengan sheet ini kita bisa melihat pergerakan dan perkembangan keuangan kita.
  • Selain cara diatas, kita bisa membuat catatan keuangan yang lebih simpel dengan hanya menggunakan dua kategori, yaitu debit dan kredit.



Susah dan tak ada waktu?
Dalam membuat catatan kita memang memerlukan waktu khusus agar lebih konsentrasi dan tidak salah perhitungan. Tidak semua orang dapat berhitung cepat dan tepat juga merupakan kendala dalam pembuatan catatan keuangan. Namun saat ini, mencatat keuangan bukan hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kertas dan bantuan computer saja, melainkan juga dapat dilakukan dengan bantuan segenggam handphone. Saat ini sudah banyak aplikasi yang dapat membantu kita dalam mengontrol keuangan seperti money lover dan masih banyak lagi. Pada umumnya, aplikasi-aplikasi tersebut menyediakan fasilitas-fasilitas untuk mencatat transaksi, mencatat data, mengirim data, dan mencetak data.
Apa manfaat mencatat keuangan?
Ada banyak keuntungan yang bisa diraih apabila kita membiasakan diri mencatat alur keuangan, diantaranya:
-       Terkontrolnya arus keuangan
Dengan membuat catatan keuangan, kita dapat mengontrol keluar masuknya uang kita.
-       Jelasnya rincian arus keuangan
Dengan membuat catatan keuangan kita pun dapat mengetahui untuk apa saja uang kita telah digunakan.
-       Prediksi masa depan
Dengan rutin membuat catatan keuangan setiap bulannya, kita juga dapat memprediksi arus keuangan bulan selanjutnya .
-       Tepatnya penggunaan dana
Dangan adanya catatan keuangan bulan sebelumnya, kita dapat menentukan akan digunakan untuk apa dana yang kita punya di bulan selanjutnya.
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan membiasakan diri membuat catatan keuangan. Bahkan dengan membuat catatan keuangan dapat membantu kita mengontrol dan memutar kembali arus keuangan. Membuat catatan keuangan secara rutin pun dapat membantu kita menghindari situasi “besar pasak dari pada tiang”.


Posting Komentar untuk "Catatan Keuangan, Jantung Dompet Anda"